KepalaBadan Ketahanan Pangan RI, Agung Hendriadi (kiri) meninjau hasil panen kelompok wanita tani sri rejeki di kawasan Kelompok Wanita Tani Sri Rejeki, Banjarbaru, Rabu (31/3/2021). Hasil panen dari kelompok tani tersebut meliputi sayuran selada, sawi bayam, singkong, pisang dan jagung. Logo. kalselprov.go.id. diskominfo.kalselprov.go.id.
Abstract Mengingat potensi sumberdaya alam yang sangat mendukung, maka pemerintah desa Peninjoan Tembuku Bangli terus berupaya memfasilitasi dan membentuk kelembagaan organisasi petani untuk mengembangkan sumberdaya alam yang ada. Sejumlah kelompok dan organisi petani telah dikukuhkan keberadaannya untuk mengembangkan potensi yang ada. Bidang USAha tani atau kegiatan yang dikembangkan kelompok tani sangat beragam, yaitu mulai dari kelompok tani yang bergerak pada USAha tani padi sawah, hortikultura sayuran, palawija, dan pemeliharaan ternak termasuk USAha kerajinan dan produksi rumah tangga yang dapat meningkatkan tarap hidup dan kesejahteraan petani. Kelompok tani yang telah terbentuk, dari segi manajemen USAha kelompok tani tersebut sudah berjalan dengan baik karena anggota kelompok merasa ada dampak positif dengan keberadaan kelompok. Potensi SDM yang dimiliki adalah telah terbentuk kelompok-kelompok tani dengan asas semangat gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan yang merupakan tradisi masyarakat lokal. Akan tetapi semua potensi yang ada baik SDA maupun SDM belum dimanfaatkan secara optimal. Di desa Peninjoan sampai tahun 2014 sudah terbentuk empat Kelompok wanita tani yang berkedudukan di Banjar atau dusun yang berbeda dengan jenis kegiatan dan USAha yang berbeda sesuai dengan potensi SDM yang ada di kelompok. KWT Canang Sari dan KWT Bati Sari merupakan dua KWT yang ada di desa Peninjoan. Sampai dengan akhir pelaksanaan program ini, beberapa kegiatan telah terlaksana dengan baik dan berjalan sesuai dengan kebutuhan KWT yaitu dalam USAha peningkatan ketrampilan dan kemajuan USAha KWT adalah sebagai berikut. 1 Mengkelompokan anggota secara professional sesuai dengan kebutuhan bidang USAha dan potensi SDM yang bersangkutan. Karena di KWT ada beberapa bidang USAha dan kegiatan maka hal ini sangat perlu dilakukan sehingga anggota dapat memilih dan focus menjalani satu atau dua bidang kegiatan. 2 standar operasional prosedur SOP dalam seleksi bahan baku, proses produksi dan pengemasan produk jajanan Bali. 3 Bantuan beberapa peralatan produksi berupa mesin jahit, mesin obras, oven dan peralatan produksi jajanan Bali dengan maksud agar dapat memaksimalkan produksi, sehingga produk bisa di pasarkan sampai keluar desa. 4 Pendampingan dalam pemeliharaan ternak babi dan sapi dengan sanitasi kandang dan penyusunan pakan sesuai kebutuhan ternak 5 Pemanfaatan pekarangan dengan denplot diversifikasi jenis tanaman yang lebih produktip dan pemeliharaan yang lebih tertata. 6 Pendampingan dalam peningkatan inovasi dan kreativitas ketrampilan jahit menjahit dengan kreasi jenis pakaian yang lebih banyak dan mode yang menarik. 7 Pelatihan pembuatan produk olahan pangan hasil kebun sendiri dan pengemasan dan 8 pembuatan buku kas sehingga dapat diketahui produktivitas dari USAha KWT tersebut dan tercapainya KWT yang berdaya guna.  Dari hasil pemantauan tim pelaksana tampak bahwa partisipasi anggota KWT dan peran sertanya di semua kegiatan sangat tinggi dimana anggota sangat antusias serta sangat termotivasi untuk memajukan USAha KWT dengan sungguh sungguh sesuai dengan minat dan ketrampilan yang dimiliki setiap  Fokuspendampingan ini adalah pada Kelompok Wanita Tani (KWT) "Dahlia". Di Desa Petung terdapat tiga Kelompok Wanita Tani, Kelompok Wanita Tani Dahlia ini merupakan satu-satunya KWT yang tidak memiliki produksi. Kegiatan rutinitas per bulannya hanya arisan dan simpan pinjam saja yang di laksanakan setiap tanggal 15. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Logo adalah sebuah identitas kelompok atau organisasi secara visual. Logo biasanya memiliki sebuah filosofi atau makna tersendiri yang merupakan ciri khas dari sebuah kelompok maupun organisasi tersebut. Sebuah logo dapat membuat masyarakat mengenal dan mengingat sebuah kelompok atau organisasi tanpa harus membaca lagi 132 KKN-T MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur membantu Kelompok Wanita Tani KWT Melati Kelurahan Kepanjenkidul Kota Blitar untuk membuatkan logo. Sebelumnya, KWT Melati sudah memiliki logo sebagai identitas. Tetapi kelompok tersebut bersedia untuk dibuatkan logo baru oleh kelompok 132. Dokpri Pada Rabu 15/6 lalu kelompok 132 mempresentasikan beberapa logo yang telah dibuat untuk KWT Melati. Masing-masing logo tersebut memiliki filosofi tersendiri. KWT Melati sangat antusias melihat beberapa logo yang telah dibuatkan dan merasa bingung harus memilih yang mana. Dari beberapa logo yang telah dibuat oleh kelompok 132, KWT Melati memilih logo nomor 2 untuk dijadikan logo baru KWT Melati terdiri dari elemen ikan, air, daun-daunan dan keterangan nama organisasi serta lokasi organisasi tersebut berada. Penyusunan elemen ikan, air dan tumbuhan yang menumpuk menggambarkan sistem petanian aquaponic yang diaplikasikan oleh KWT Melati. Sistem tersebut menggabungkan budidaya ikan dengan yang telah dipilih oleh KWT Melati sebagai logo baru mereka segera digunakan. Logo tersebut telah dipasang sebagai foto profil pada akun instagram kwtmelati_blitar. Selanjutnya logo ini akan terus digunakan sebagai logo baru KWT Melati Kelurahan Kepanjenkidul Kota Blitar. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
\n \nlogo kelompok wanita tani
TemuTani di Kelompok Tani Mojokerso Desa Petung Kecamatan Bangsalsari Temu tani kali ini tidak hanya melibatkan petani dewasa, tetapi juga melibatkan taruna tani (pemuda tani) dan wanita tani. Diharapkan pemuda tani dapat mendukung percepatan adaptasi teknologi dalam dunia pertanian. Pedoman Logo dan Desain Turunan HUT ke 77
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Selasa, 9 februari 2021 pukul WIB, Kami mahasiswa KKN UPGRIS 2021 mengikuti kegiatan ibu-ibu KWT Kelompok Wanita Tani desa bakalan. KWT merupakan singkatan Kelompok Wanita Tani yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga di desa bakalan yang mengolah sebuah lahan menjadi kebun yang ditanami berbagai tanaman obat-obatan. Kegiatan berkebun tersebut biasanya dilaksanakan pada hari Jumat, Dikarenakan hari jumat kemarin cuaca tidak mendukung maka kegiatan para kelompok wanita tani jadi terhambat dan tidak bisa melakukan kegiatan berkebun seperti biasanya, Kegiatan yang kami lakukan diantaranya yaitu pembersihan lahan, dan pembuatan pupuk organik. Selain itu kami juga membuat jamu tradisional dari temulawak hasil dari perkebunan ibu-ibu KWT. Dan selama membantu kegiatan ibu-ibu KWT kami juga berkesempatan untuk membantu melakukan penyemprotan pupuk organik, dan membersihkan kebun. Setelah semua kegiatan tersebut selessai kami juga diajak untuk membuat ramuan jamu hasil olahan dari kebun yang di kelola Kelompok Wanita Tani KWT, Tujuan terbentuknya Kelompok ini adalah untuk membantu meringankan dan memudahkan keperluan kebutuhan tanaman obat ataupun kebutuhan bumbu dapur untuk masyarakat desa bakalan, dan menjaga tali silaturahmi dan rasa kekeluargaan yang erat antar masyarakat desa bakalan tentunya bagi kaum ibu rumah tangga. dokpri dokpri Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
UpayaPeningkatan Literasi Kesehatan Terkait Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga dalam Kehidupan Sehari-hari pada Kelompok Wanita Tani di Kelurahan Karangwaru, Tegalrejo Pengabdian Indonesia memiliki berbagai keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan untuk obat-obatan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Salah satu program kerja dari KKN UNS Kelompok 229 Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo yaitu Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani KWT melalui Budidaya Sayuran dan Vertical Garden. Program kerja ini merupakan salah satu program kerja utama Kelompok 229 yang mengusung tema "Masyarakat Mandiri". Hal ini didasari karena selama pandemi covid-19 kegiatan di KWT Gonilan menjadi terbatas, sehingga lahan budidaya yang sebelumnya sudah ada menjadi kurang terurus. Dengan adanya program kerja ini diharapkan membantu memberdayakan kembali KWT di Gonilan. Dokpri KKN UNS Kelompok 229 didampingi Pembimbing Lapangan Dr. Sri Marmoah, dengan mahasiswa terdiri dari Gregorius Aryo Danang Edsan Putro, Prisca Puspita Sari, Fatimah Nur Azizah, Fatimah, Fuad Amri Prayoga, Endah Permatasari, Fifi Putri Huda Sari, Adib Mufti Bihtiari, dan Fahna Sabilla Miftanisa. KKN ini dilaksanakan selama 30 hari dari bulan Juli hingga Agustus 2021. Pelaksanaan program kerja Budidaya Sayuran dan Vertical Garden sudah mendapatkan izin dari Kepala Desa Gonilan dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Dokpri Selain itu, pemilihan program kerja utama juga didasari karena di Desa Gonilan terdapat Kelompok Wanita Tani dan lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya sayuran dan vertical garden di masa pandemi covid-19. Adapula tujuan proker ini juga turut untuk menjaga ketahanan pangan sektor rumah tangga di masa pandemi covid-19. Adanya budidaya sayuran ini diharapkan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sayuran para Kelompok Wanita Tani dan Ibu Rumah Tangga sekitarnya. Adapun pembuatan vertical garden disini tidak hanya menambah keindahan lahan saja, tetapi juga sebagai tanaman refugia yang bermanfaat sebagai menarik musuh alami hama. Pelaksanaan program kerja ini menggunakan metode praktik bersama KWT Idum Abadi Desa Prisca Puspita Sari & Fahna Sabilla Miftanisa Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya MEDIACENTER, Palangka Raya - Sebagai upaya peningkatan ekonomi dan kemandirian warga di tengah pandemi COVID-19, Kelurahan Marang membentuk pengurus kelompok wanita tani, Kamis (1/4/2021). Pembentukan kelompok wanita tani yang dinamakan Kartini Marang Batuah dan Srikandi Marang Bajenta ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada warga ArticlePDF AvailableAbstractThis community service activity aims to increase the knowledge about the formulation of low-priced quail rations and the economic aspects of the business, entrepreneurship, marketing and business development. The quail farmers incorporated in Women Farmer Group named KWT Melati Mini Koto Lua located in Pauh District, Padang City. They were also given knowledge and training on maggot farming of Black Soldier Fly larvae as a protein source for fish meal replacement for quail's ration. This activity impacts the development of community quail farming which is a manifestation of Andalas University's concern as a higher education institution for the community around campus and improves the performance of community service and the application of innovation by Andalas University. The stages of implementing the activities were counselling on quail maintenance management, developing unconventional rations, applying ration formulation technology and low-priced rations. The activity was followed by providing Hammer Mill machines for ration processing by farmers. The activity has impacted farmers' knowledge about feed ingredients and low-priced ration formulations for quail, the use of unconventional feed ingredients as quail feed ingredients, maggot farming as a protein source feed ingredient for poultry and quail rearing management. Counselling in entrepreneurship has provided farmers knowledge about various things related to business managing that are useful for developing quail farming businesses. Implementing rations by processing their low-cost rations for quail breeders showed that the rations provided were of good enough quality. The ration application in quail farming did not affect the production of quail eggs, reducing the cost of rations, which can ultimately increase farmers' income. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 Terbit online pada laman web jurnal Warta Pengabdian Andalas Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan Ipteks ISSN Print 0854-655X ǀ ISSN Online 2797-1600 Pengembangan Kelompok Wanita Tani KWT Melati Mini menjadi Kelompok Tani yang Mandiri dan Berkembang Mirnawati1*, Yurniwati2, Zuhri Syam3, Arief1 1Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang, 25163. Indonesia 2Fakultas Ekonomi, Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang, 25163. Indonesia 3Fakultas MIPA, Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang, 25163. Indonesia *Corresponding author. E-mail mirnawati Keywords entrepreneurship, maggot farming, quail ration, women farmer group ABSTRACT This community service activity aims to increase the knowledge about the formulation of low-priced quail rations and the economic aspects of the business, entrepreneurship, marketing and business development. The quail farmers incorporated in Women Farmer Group named KWT Melati Mini Koto Lua located in Pauh District, Padang City. They were also given knowledge and training on maggot farming of Black Soldier Fly larvae as a protein source for fish meal replacement for quail's ration. This activity impacts the development of community quail farming which is a manifestation of Andalas University's concern as a higher education institution for the community around campus and improves the performance of community service and the application of innovation by Andalas University. The stages of implementing the activities were counselling on quail maintenance management, developing unconventional rations, applying ration formulation technology and low-priced rations. The activity was followed by providing Hammer Mill machines for ration processing by farmers. The activity has impacted farmers' knowledge about feed ingredients and low-priced ration formulations for quail, the use of unconventional feed ingredients as quail feed ingredients, maggot farming as a protein source feed ingredient for poultry and quail rearing management. Counselling in entrepreneurship has provided farmers knowledge about various things related to business managing that are useful for developing quail farming businesses. Implementing rations by processing their low-cost rations for quail breeders showed that the rations provided were of good enough quality. The ration application in quail farming did not affect the production of quail eggs, reducing the cost of rations, which can ultimately increase farmers' income. Kata Kunci budidaya maggot, kelompok wanita tani, kewirausahaan, ransum puyuh ABSTRAK Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani KWT Melati Mini Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang tentang formulasi ransum ternak puyuh harga murah dan memberi pengetahuan tentang aspek ekonomi usaha kewirausahaan, pemasaran dan pengembangan usaha. Peternak juga diberikan pengetahuan dan pelatihan mengenai budidaya maggot sebagai bahan pakan sumber protein pengganti tepung ikan untuk ternak puyuh. Kegiatan yang dilakukan ini berdampak terhadap pengembangan usaha peternakan puyuh masyarakat yang merupakan wujud kepedulian Universitas Andalas sebagai institusi Pendidikan Tinggi terhadap masyarakat sekitar kampus dan meningkatkan kinerja pengabdian kepada masyarakat dan penerapan inovasi oleh Universitas Andalas. Tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang manajemen pemeliharaan puyuh, pembuatan ransum inkonvensional, penerapan teknologi formulasi ransum dan aplikasi ransum harga murah. Kegiatan diikuti dengan pemberian bantuan mesin Hammer Mill untuk pengolahan ransum oleh Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 2 peternak. Kegiatan telah memberikan dampak terhadap peningkatkan pengetahuan peternak tentang bahan pakan dan formulasi ransum harga murah untuk puyuh, penggunaan bahan pakan inkonvensional sebagai bahan pakan puyuh, budidaya maggot sebagai bahan pakan sumber protein untuk unggas dan manajemen pemeliharaan puyuh. Penyuluhan dibidang kewirausahaan telah mampu memberikan pengetahuan kepada peternak tentang berbagai hal yang berhubungan dengan kewirausahaan yang berguna untuk pengembangan usaha peternakan puyuh. Kegiatan penerapan ransum dengan mengolah ransum sendiri yang berbiaya murah untuk puyuh peternak menunjukkan bahwa ransum yang diberikan berkualitas cukup baik. Aplikasi ransum tersebut pada usaha peternakan puyuh tidak mempengaruhi produksi telur puyuh, sehingga dapat menurunkan biaya ransum yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan peternak. PENDAHULUAN Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, disamping pendidikan dan penelitian, Universitas Andalas juga perlu dan harus melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini, Dosen memegang posisi penting untuk mewujudkan kegiatan pengabdian masyarakat dimaksud. Keberadaan dosen-dosen Universitas Andalas ditengah masyarakat juga merupakan wujud kepedulian Unand terhadap masyarakat, khususnya masyarakat “Salingka Kampus”. Salah satu kelurahan yang terletak di “Salingka Kampus” adalah Koto Lua di Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh Kota Padang. Daerahnya yang sejuk dan subur serta masih dikelilingi oleh hutan-hutan kecil yang rindang, menjadikan daerah ini sebagai kawasan pertanian yang produktif. Disamping usaha pertanian seperti bertanam padi dan tanaman palawija lain, salah satu usaha yang cukup berkembang di Koto Lua adalah usaha peternakan puyuh yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani KWT Melati Mini yang berdiri semenjak tahun 2014. Pada awalnya KWT Melati Mini bergerak dalam bidang produksi pertanian. Sejalan dengan perkembangan waktu, Tahun 2018 Baziz Kota Padang memberikan bantuan ternak puyuh sebanyak 500 ekor yang diberikan kepada 23 orang anggota kelompok. Saat ini, sebanyak 5 orang anggota kelompok telah meningkatkan jumlah ternak puyuh menjadi 2000 – 3000 ekor bahkan ada beberapa orang anggota kelompok yang akan terus mengembangkan usaha. Pemasaran telur dilakukan secara langsung kepada pedagang atau melalui warung-warung kecil yang ada di desa. Telur puyuh dikemas sebanyak 20 butir/pack dengan harga Rp. Sebagian telur puyuh juga dipasarkan melalui Koperasi Pemasaran Mandiri dan Merdeka binaan LPPM Unand. Disamping usaha ternak puyuh, kelompok juga mendapat bantuan dan pelatihan mengenai pembibitan sayuran, kelompok juga memiliki rumah bibit dan kebun percontohan. Salah satu permasalahan yang dihadapi peternak puyuh yang tergabung dalam KWT Melati Mini adalah mahalnya harga pakan sehingga laba usaha yang diperoleh peternak menurun. Bahkan kadang-kadang usaha peternakan puyuh yang dijalankan peternak tidak mendapatkan keuntungan. Permasalahan yang dihadapi peternak puyuh di Kelurahan Koto Lua ini hampir sama dengan permasalahan yang dihadapi oleh beberapa usaha peternakan skala besar di Kabupaten 50 Kota dan kota lain di Sumatera Barat yaitu mahalnya harga pakan karena bahan utama penyusun pakan unggas yaitu jagung merupakan bahan pakan impor yang harganya mahal. Ditinjau dari segi pakan, unggas lokal seperti puyuh, sebenarnya dapat memanfaatkan bahan pakan lokal untuk mengurangi biaya produksi karena biaya terbesar dari proses produksi pada ternak unggas adalah biaya pakan. Hasil Penelitian Mirnawati, dkk. 2021 menunjukkan bahwa berbagai bahan pakan lokal inkonvensional seperti kulit ubi kayu dan daun ubi kayu dapat dijadikan sebagai bahan makanan ternak puyuh melalui penerapan teknologi fermentasi yang dapat meningkatkan kualitas bahan pakan lokal tersebut. Selain itu, juga perlu dicari bahan pakan pengganti sumber protein untuk Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 3 unggas karena bahan pakan sumber protein yang digunakan saat ini yaitu tepung ikan juga merupakan bahan impor yang harganya juga mahal. Ditinjau dari aspek manejemen, usaha peternakan puyuh oleh kelompok masih dikelola secara tradisional, sistem pembukuan hanya berisi catatan uang masuk dan uang keluar saja, tidak ada rencana program tentang pengembangan usaha dalam jangka pendek atau jangka panjang dan langkah-langkah atau strategi peningkatan usaha. Permasalahan yang dihadapi di bidang produksi adalah mahalnya harga ransum karena peternak bergantung kepada ransum pabrik yang dijual di poultry shop dengan harga cukup tinggi. Selain itu, pengetahuan peternak tentang kewirausahaan, pemasaran dan pembukuan masih kurang. Peternak juga belum memiliki rencana jangka panjang untuk pengembangan usaha karena keterbatasan pengetahuan yang memerlukan pendampingan untuk pengembangan usaha pada masa mendatang. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi peternak di atas, khususnya masalah mahalnya harga ransum, kepada peternak perlu diberikan pelatihan mengenai formulasi ransum harga murah dengan membuat ransum sendiri. Kepada peternak juga perlu difasilitasi dengan mesin hammer mill untuk membuat ransum sendiri yang bertujuan untuk mengurangai biaya ransum. Untuk mengatasi masalah tepung ikan yang merupakan bahan pakan sumber protein yang mahal, perlu dicari bahan pakan penggantiya yaitu maggot atau larva dari lalat tentara hitam Black Soldier Fly. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah a memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peternak untuk mengolah/memformulasikan ransum sendiri berharga murah untuk ternak puyuh mereka dalam rangka mengurangi biaya produksi, b memberikan pengetahuan tentang bahan pakan inkonvensional sumber energi yaitu kulit umbi ubi kayu KUUK dan daun ubi kayu DUK, c memberikan pengetahuan tentang budidaya maggot sebagai sumber protein hewani pengganti tepung ikan dalam ransum ternak puyuh, d meningkatkan keuntungan usaha agar kesejahteraan peternak meningkat sehingga usaha peternak semakin maju dan berkembang, dan e merupakan wujud nyata kepeduliaan Universitas Andalas sebagai Perguruan Tinggi kepada masyarakat sekitar kampus khususnya yang berada di nagari “Salingka kampus”. Sedangkan manfaat kegiatan adalah a membantu perkembangan usaha kecil peternakan puyuh sebagai wujud nyata kepedulian institusi Unand terhadap masyarakat sekitar kampus khusus yang berada di Salingka Kampus, b meningkatkan kinerja pengabdian masyarakat dan penerapan inovasi Perguruan Tinggi LPPM Universitas Andalas, dan c merupakan wujud nyata aplikasi ilmu pengetahuan inovasi kepada masyarakat untuk pengembangan ekonomi masyarakat desa. METODE Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan monitoring. a. Penyuluhan Penyuluhan merupakan cara yang paling tepat untuk memberikan atau meningkatkan pengetahuan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, penyuluhan mudah dilaksanakan, lebih praktis dan tidak memerlukan biaya besar. Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak terutama tentang masalah pakan ternak puyuh. Selain masalah formulasi pakan harga murah, kepada peternak juga diberi penyuluhan mengenai budidaya maggot yang dapat digunakan sebagai sumber protein pengganti tepung ikan untuk ransum. Disamping itu, kepada peternak juga diberikan penyuluhan tentang aspek sosial ekonomi meliputi pemasaran dan kewirausahaan. Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 4 b. Pelatihan/aplikasi pembuatan ransum harga murah Setelah penyuluhan, kepada peternak diberikan pelatihan meliputi pelatihan teknologi pengolahan bahan pakan non konvesional limbah, penyusunan/formulasi ransum, pelatihan budidaya maggot, pelatihan kewirausahaan dan pelatihan motivasi. Selain itu juga diberi pelatihan penyusunan ransum harga murah menggunakan bahan konsentrat 126, jagung dan dedak. Jumlah bahan yang digunakan dan kandungan gizi ransum pelatihan dapat dilihat pada Tabel 1. Formula ransum yang dicontohkan tersebut cocok digunakan untuk ransum puyuh petelur karena memenuhi gizi untuk puyuh petelur dengan kandungan protein ransum 19% dan energi metabolis 2800 kkal/kg. Tabel 1. Susunan Ransum Pelatihan dan Kandungan Gizi Ransum c. Penerapan ransum harga murah pada puyuh peternak Setelah diformulasikan, ransum di atas diaplikasikan pada ternak puyuh oleh KWT Melati Mini. Ransum formulasi yang berasal dari pelatihan penyusunan ransum di atas kemudian diaplikasikan pada puyuh peternak R1 sedangkan untuk pembanding digunakan data produksi puyuh menggunakan ransum komersial R2 dengan jumlah puyuh percobaan sebanyak lebih kurang 1200 ekor d. Aplikasi ransum/bimbingan dan pembinaan Setelah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan yang diikuti dengan penerapan ransum harga murah, peternak dibimbing dan dibina agar usaha peternakan puyuh mereka yang menerapkan teknologi pengolahan pakan harga murah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. e. Monitoring Agar kegiatan berjalan dengan baik, dilakukan monitoring secara berkala oleh tim pengabdi. Pada saat monitoring, diadakan diskusi dan konsultasi dan pengamatan langsung usaha peternakan puyuh peternak untuk mencari solusi dari berbagai kendala yang dihadapi baik dalam hal teknis pemeliharaan, aplikasi ransum maupun dalam hal pengembangan usaha. e. Evaluasi/pelaporan Evaluasi dan pelaporan merupakan tahap akhir kegiatan. Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi dan penyiapan program pengembangan mitra untuk tahun berikutnya. Setelah pelaporan, peternak mitra diharapkan tetap melanjutkan kegiatan dan tetap akan ada pemantauan oleh tim pengabdi agar kegiatan yang telah dilakukan tetap lestari. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Penyuluhan Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak terutama tentang masalah pakan. Penyuluhan dilaksanakan di rumah salah seorang anggota kelompok di Koto Lua Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 5 Kecamatan Pauh Kota Padang. Materi penyuluhan dan jadwal pelaksanaan penyuluhan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jadwal dan materi penyuluhan Materi Penyuluhan/Pelatihan 1. Penyuluhan dan percontohan formulasi ransum puyuh berbasis kulit umbi dan daun ubi kayu fermentasi 2. Penyuluhan sistem pemeliharaan ternak puyuh 1. Budidaya maggot sebagai bahan pakan sumber protein untuk unggas 1. Kewirausahaan dan motivasi berusaha 1. Pelatihan/praktek pembuatan ransum harga murah Pada saat diadakan penyuluhan, peternak cukup antusias mengikuti kegiatan penyuluhan yang dilakukan. Cukup banyak pertanyaan dan diskusi saat penyuluhan. Diskusi yang paling menarik adalah pada saat peternak mengajukan pertanyaan tentang formula ransum harga murah dan menurunnya keuntungan karena harga pakan yang mahal. Untuk dapat bertahan ditengah situasi harga pakan yang mahal, kepada peternak diharapkan tetap bertahan dan terus berusaha karena tantangan dalam usaha peternakan cukup banyak, yang salah satu diantaranya adalah harga pakan yang mahal. Peternak yang tangguh adalah peternak yang mampu bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan usaha yang berat seperti mahalnya harga ransum seperti saat kegiatan dilakukan. Gambar 1. Pelatihan budidaya maggot sebagai bahan pakan sumber protein untuk unggas b. Percontohan pembuatan ransum Pelatihan yang diberikan meliputi pelatihan teknologi pengolahan pakan penyusunan/formulasi ransum dan pelatihan kewirausahaan. Sebelum penyuluhan dan percontohan, dipersiapkan materi-materi/brosur tentang kegiatan penyuluhan/pelatihan yang akan diberikan. Ditinjau dari aspek pengolahan pakan, kepada peternak diberikan pelatihan/percontohan tentang formulasi/penyusunan ransum harga murah agar diperoleh ransum yang berkualitas dan berharga murah. Percontohan pembuatan ransum juga telah dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2021 bertempat di Gudang Mini Pakan Puyuh yang sudah direnovasi dan dilengkapi dengan mesin hammer mill bantuan Tim Pengabdi LPPM Unand. Hasil perhitungan kandungan gizi terhadap ransum percontohan menunjukkan bahwa ransum memenuhi kandungan gizi untuk puyuh peterlur sesuai dengan yang disarankan SNI 2006 bahwa kebutuhan protein kasar untuk ransum ternak puyuh minimal 17% dengan ketersediaan phosphor minimal Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 6 Gambar 2. Tim pengabdian dan anggota KWT yang mengikuti pelatihan pengolahan pakan c. Aplikasi penggunaan ransum pada puyuh peternak Pengaruh penggunaan ransum yang diformulasikan sendiri R1 dibandingkan dengan penggunaan ransum komersil R2 terhadap produksi telur puyuh dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Pengaruh penggunaan ransum pelatihan terhadap produksi telur puyuh Produksi Telur Puyuh butir Hasil uji t t test antara ransum R1 dan R2 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan produksi telur yang nyata P< antara R1 dan R2. Hal ini disebabkan karena kandungan gizi ransum yang sama yaitu dengan protein ransum 19% dan 20%. Hal ini sesuai dengan pendapat Anggorodi 1995 bahwa produksi telur dipengaruhi oleh kandungan protein ransum karena 50% berat kering telur merupakan protein. Gambar 3. Percobaan penerapan R1 dan R2 dan menghitung produksi telur puyuh Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 7 d. Penyuluhan bidang kewirausahaan Salah satu aspek yang menjadi perhatian tim pengabdi adalah asek kewirausahaan. Oleh sebab itu, telah dilakukan penyuluhan tentang kewirausahaan di KWT Melati Mini Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang. Pada kegiatan penyuluhan telah disampaikan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha agar usaha berkembang dengan baik seperti tekun, tahan terhadap berbagai tantangan, jujur, dan kreatif. Disamping itu, kepada peternak mitra KWT Melati Mini juga disampaikan bahwa untuk meningkatkan keuntungan, perlu diversifikasi usaha dan peningkatan populasi agar jumlah ternak yang dimiliki melampaui titik impas sehingga kegiatan usaha dapat memberikan keuntungan. Selain itu, untuk menambah pendapatan peternak, faeces/kotoran ternak juga dapat diolah menjadi pupuk organik. e. Bimbingan dan pembinaan Setelah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan, peternak dibimbing dan dibina agar usaha peternakan puyuh mereka yang menerapkan pakan yang diformulasikan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan. Bimbingan dan pembinaan yang dilakukan ternyata juga berdampak terhadap meningkatnya semangat berusaha peternak mitra untuk terus mengembangkan usaha peternakan puyuh mereka. f. Monitoring Agar kegiatan berjalan dengan baik, dilakukan monitoring secara berkala. Pada saat monitoring, diadakan diskusi dan konsultasi untuk mencari solusi dari berbagai kendala yang dihadapi baik dalam hal teknis peternakan, khususnya dalam aplikasi ransum maupun dalam hal pengembangan usaha. Untuk mensukseskan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini, peternak mitra kelompok peternakan puyuh KWT Melati Mini diharapkan berpartisipasi aktif dalam beberapa hal, antara lain 1 Serius mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan mulai dari penyuluhan tentang pakan ternak puyuh, penyuluhan kewirausahaan, pelatihan, penerapan ransum, pembinaan, monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh tim pelaksana telah dapat terlaksana dengan baik. Hal ini berarti bahwa, setiap anggota kelompok peternak mitra antusias dan serius dan bereparan aktif dalam mengikuti rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sehingga tujuan akhir kegiatan untuk memberdayakan kelompok menjadi mandiri akan dapat dicapai dengan baik. 2 Motivasi harus tinggi Keinginan untuk meraih sukses dalam beternak dan dapat mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi hanya dapat dicapai jika ada motivasi yang kuat untuk mengembangkan usaha. Oleh sebab itu, penyuluhan kewirausahan dan motivasi usaha yang diberikan diharapkan dapat membangkitkan/menggairahkan usaha peternak puyuh di KWT Melati Mini di Koto Lua Nagari Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh, Kota Padang. 3 Keberlanjutan program pengembangan pada 3 tahun ke depan Pengembangan KWT Melati Mini menjadi kelompok yang maju dan mandiri memerlukan pembinaan dan pendampingan minimal selama 3 tahun. Pembinaan dan pendampingan diharapkan dapat menjadikan peternak di KWT Melati Mini menjadi kelompok tani yang mandiri dan berkembang dengan baik. Oleh sebab itu, kepada setiap anggota kelompok diharapkan memiliki semangat yang tinggi untuk pengembangan usaha pada masa mendatang dengan tujuan akhir menjadi kelompok yang mandiri. Perkembangan usaha diharapkan meningkatkan pendapatan dengan tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan peternak anggota kelompok KWT Melati Mini Koto Lua Kecamatan Pauh Kota Padang. Mirnawati, dkk./ WARTA PENGABDIAN ANDALAS - VOL. 29 NO. 1 2022, 1-8 DOI 8 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas yang telah menyediakan dana untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang dengan Kontrak No. T/27/ Tahun Anggaran 2021. KESIMPULAN Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa 1. Penerapan formulasi ransum harga murah pada usaha peternakan puyuh peternak dapat menurunkan harga ransum sehingga keuntungan peternak meningkat. 2. Penyuluhan mengenai bahan pakan konvensional kulit umbi dan daun ubi kayu telah dapat memberikan pengetahuan kepada peternak tentang bahan pakan alternatif yang dapat digunakan untuk ternak unggas yang berharga murah dan jumlah/potensinya yang cukup besar. 3. Pembuatan rumah pakan dan pengadaan peralatan/mesin pengolahan ransumdan pembinaan pemasaran berkelanjutan sangat berguna bagi peternak agar usaha peternak berkembang dengan baik. 4. Diperlukan kegigihan dan ketekunan peternak dalam menghadapi berbagai kendala dan perlu dilakukan diversifikasi produk untuk meningkatkan keuntungan. 5. Agar usaha peternakan puyuh peternak berkembang dengan baik perlu dilakukan pembinaan berkelanjutan, khususnya aplikasi ransum harga murah melalui pemantauan dan diskusi mengenai berbagai permasalahan di lapangan. DAFTAR PUSTAKA Makinde, O. J., T. S. B. Tegbe., S. E. Babajide., I Samuel and E Ameh. 2014. Laying Performance and Egg Quality Characrteristics of Japanese Quail Qoturnic qoturnic japonica Fed Palm Kernel Meal and Breewers Dryed grain based Diet. Science Education Develompment Institute. 4 1514 – 1521. Mirnawati, A. Julardi and G. Ciptaan. 2018a. Utilization of fermented palm kernel cake with Sclerotium rolfsii in broiler ration. International Journal of Poultry Science. 17 7 342 – 347. Mirnawati, G. Ciptaan and A. Julardi. effect of palm kernel cake fermentation with Sclerotium rolfsii by adding humic acid in broiler diets. Indian Journal of Animal Scien. 52 6 882 – 882. Mirnawati, A. Julardi dan G. Ciptaan. 2018. Komposisi dan Proses Produksi Ransum Ayam Ras Petelur Menggunakan Bungkil Inti Sawit dan lumpur Sawit Fermentasi Paten Terdaftar No. SID201805255. Steel, R. G. dan J. H. Torrie. 2002. Prinsip dan Prosedur Statistik, Suatu Pendekatan Biometrik. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Tetty. 2002. Puyuh, Si Mungil Penuh Potensi. Penerbit PT. Agromedia Pustaka, Jakarta. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this and Objective Palm kernel cake PKC can potentially be used as feedstuff, especially for poultry. PKC needs to be processed in advance, by fermentation, with Sclerotium rolfsii. An experiment was conducted to evaluate the utilization of palm kernel cake fermented PKCF with Sclerotium rolfsii in the diet of broiler. Materials and Methods Two hundred day-old chicks DOC were used in this study. The diet was arranged based on the equal amount of energy and protein, which were 3000 kcal kg⁻¹ and 22%, respectively. The experiment used a completely randomized design CRD with 5 treatments and 4 replications. The treatments were arranged as follows 1 10% PKCF control diet, 2 15% PKCF, 3 20% PKCF, 4 25% PKCF and 5 30% PKCF in broiler diet. The parameters measured were feed consumption, body weight gain, feed conversion, body weight, carcass weight, crude fiber digestibility and nitrogen retention of broiler. Results Feed consumption, body weight gain, feed conversion, body weight, carcass weight, crude fiber digestibility and nitrogen retention were highly significantly decreased p< with any treatment. Conclusion The palm kernel cake fermented PKCF with Sclerotium rolfsii can be used up to 25% in broiler Performance and Egg Quality Characrteristics of Japanese Quail Qoturnic qoturnic japonica Fed Palm Kernel Meal and Breewers Dryed grain based DietO J MakindeT S B TegbeS E BabajideE SamuelAmehMakinde, O. J., T. S. B. Tegbe., S. E. Babajide., I Samuel and E Ameh. 2014. Laying Performance and Egg Quality Characrteristics of Japanese Quail Qoturnic qoturnic japonica Fed Palm Kernel Meal and Breewers Dryed grain based Diet. Science Education Develompment Institute. 4 1514 effect of palm kernel cake fermentation with Sclerotium rolfsii by adding humic acid in broiler dietsG MirnawatiA CiptaanJulardiMirnawati, G. Ciptaan and A. Julardi. effect of palm kernel cake fermentation with Sclerotium rolfsii by adding humic acid in broiler diets. Indian Journal of Animal Scien. 52 6 882 -882. . 306 105 430 205 186 374 70 418

logo kelompok wanita tani