Kebutuhanvisualisasi model bangunan yang lebih baik memunculkan banyak metode dalam Kamera Nikon Coolpix S3100, resolusi 14 -Menandai posisi grid corners pada foto
Nikon adalah salah satu merek kamera terbaik saat ini di pasaran. Gak sama dengan kamera lainnya, Nikon memang punya pengaturan yang agak sedikit berbeda dan bisa dibilang cukup sulit terutama buat kamu yang baru pertama kali memegang atau memiliki biar gak bingung lagi pas memotret maka berikut ini redaksi IDN Times bakal memperkenalkan kamu dengan setting-an kamera Nikon. Check this out!Ps. Pada dasarnya ada sekitar 6 menu utama di kamera DSLR Nikon, tapi kali ini kami akan memperkenalkan setting-an Shooting Menu yang kerap bikin pemula bingung saat pertama kali menggunakan kamera Nikon. 1. Set Picture satu ini berguna untuk memilih variasi warna yang akan kamu gunakan. Biasanya setting-an di menu ini tersedia dalam pilihan standar, neutral, vivid, monochrome, landscape dan portrait. Tersedia juga pengaturan manual pada masing-masing Picture Control Scene ini memang tak selalu ada, tapi kamu ada baiknya mengenal menu ini karena fungsinya untuk memilih jenis pemotretan, baik untuk siluet, sports, night, candle light, beach, kids, high key, low key dan Manage Picture GuidesKalau setting-an satu ini fungsinya sih untuk menentukan apakah sebuah foto akan di save atau Reset Shooting PhotographyMenu setting-an satu ini fungsinya untuk mengembalikan semua pengaturan Shooting Menu seperti semula atau standar, pasca kamu Image satu ini berfungsi untuk menentukan kualitas foto, dengan pilihan JPEG fine, normal dan basic maupun RAW Image kalau setting-an ini berfungsi untuk menentukan seberapa besar foto yang hendak dibuat. Mulai dari Large, Medium dan Small, rincian ukuran setiap kamera berbeda tergantung besarnya Juga 7 Trik Sederhana Bikin Foto Lights Trails Jejak Lampu untuk Para Pemula7. White Balance. fitur satu ini sangat pas untuk mengatur dan menyesuaikan keseimbangan warna pada masing-masing kondisi. Tersedia White Balance Auto, Incandesent, Flourescent, Flash, Cloudy, Direct Sunlight, Shade dan preset manual di mana masing-masingnya dapat diatur secara ISO Sensitivity setting-an satu ini sangat berguna untuk mengatur berapa ISO yang digunakan atau menggunakan auto. Setiap kamera memiliki angka variasi ISO yang Active GuidesSetting-an ini berfungsi untuk membuat terang pada bagian foto yang Auto Distortion ini sih fungsinya untuk mengoreksi barel atau distortion pincushion, saat memotret dengan lensa tipe-G, lensa tipe-D, fisheye dan model-model tertentu Noise setting-an satu ini fungsinya untuk membantu mengurangi noise atau bintik-bintik yang diakibatkan penggunaan ISO yang terlalu AF Area seperti kamera DSLR lainnya, kamera Nikon menyematkan 4 fitur AF Area Mode. Diantaranya adalah Single Point, Dynamic Area, Auto Area dan 3D. Titik fokus setiap kamera berbeda ini juga dapat digunakan untuk mengatur fokus pada penggunaan Live View, dengan pilihan Face Priority AF, Wide Area AF, Normal Area AF dan Subject Tracking PhotoixKalau setting-an satu ini fungsinya untuk memilih mode-mode metering seperti Matrix Metering, Spot Metering dan Center Weighted Metering. Pada dasarnya, setting-an ini berfungsi juga untuk menganalisa distribusi tonal, warna dan guys, setting-an dasar pada kamera DSLR Nikon yang wajib diketahui pemula agar lebih jago motret. Disimpan ya, sapa tahu suatu saat butuh!Baca Juga Trik Cerdas Memotret Keindahan Air Hujan dengan Kamera DSLR
MD9Photography. skip to main / skip to footer. Content. Memanfaatkan Back Button Focus. Diposting oleh EMDE Channel Kamis, 06 April 2017 1 komentar Label: Belajar Fotografi , Lensa Camera , Segitiga Eksposur , Teknik Fotografi , Tip dan Trik Fotografi. Sudah lama saya gak update blog ini, terlebih sudah lama juga saya gak bermain dengan kamera
translation by you can also view the original English article Seberapapun anda menyukai bagian mengedit pada fotografi, anda mungkin ingin mengerjakannya seefisien mungkin. Untuk pengguna Lightroom, keluhan yang paling umum adalah program tersebut terasa lamban dan bergerak dengan lambat saat menukar foto. Berita baiknya adalah Lightroom dapat berfungsi dengan maksimal hanya dengan sedikit perubahan konfigurasi. Dalam tutorial ini saya akan membagi 5 tips hebat untuk mempercepat Adobe Lightroom. 1. Menaikkan Camera Raw Cache Jika anda hanya ingin melakukan satu perubahan dari daftar ini, pastikan bahwa yang anda ubah adalah hal ini. Ketika Lightroom membaca data linear dari foto dalam format RAW, untuk menampilkan foto di layar, Lightroom akan membuat preview pada penyimpanan sementaranya, atau “cache”, yang artinya Lightroom menyimpan interpretasi dari foto. Masalahnya adalah ukuran file raw dari foto terbilang besar, dan pengaturan bawaan dari Lightroom tidak memiliki ruang yang cukup untuk menyimpan foto ini dalam cache. Installasi bawaan dari Adobe menyisakan cache untuk raw sebanyak satu giga, dimana ukuran ini jauh dari cukup; artinya Lightroom akan menyimpan satu giga dari foto yang ditampilkan baru-baru ini. Jika anda ingin melihat gambar lainnya, anda akan menyadari performa yang lebih lambat saat Lightroom menyimpan preview pada cache. Solusinya adalah dengan menaikkan ukuran cache anda secara signifikan. Hal ini akan menghabiskan lebih banyak ruang pada disk anda namun hal ini juga akan meningkatkan performa secara signifikan. Untuk mengatur Camera Raw Cache, klik Preferences pada Lightroom dan pilih tab File Handling. Di bagian Camera Raw Cache Setting, masukkan jumlah maksimum dari ruang yang ingin anda gunakan untuk cache. Pada menu Lightroom Preferences, pilih tab File Handling dan atur pengaturan Camera Raw Cache. Anda dapat memilih lokasi dari file cache, dan ukuran maksimum yang ingin anda gunakan untuk banyak ruang yang harus anda sediakan untuk file cache Camera Raw? Begini, jawaban yang paling mudah adalah “sebanyak yang bisa anda sediakan”. Secara teori, anda tidak membutuhkan ruang yang ukurannya lebih besar dari koleksi foto anda, jadi gunakanlah ukuran tersebut sebagai kapasitas maksimal. Kenyataannya, bahkan sebuah peningkatan sederhana pada dari nilai dasar sebanyak satu gigabyte ke 20 gigabyte dapat meningkatkan performa anda secara besar. Menurut petunjuk dalam meningkatkan performa yang dimiliki Adobe, “meningkatkan cache Camera RAW ke ukuran 20GB atau lebih dapat meningkatkan kecepatan performa secara dramatis.” Kunci lainnya dari cache yang cepat adalah dimana anda menyimpan filenya. Jika memungkinkan, letakkan cache anda hard drive tercepat yang anda miliki. Jika anda memiliki sebuah SSD, pastikan anda memindahkannya kesana. Anda dapat mengganti lokasi cache dengan cara mengeklik Choose pada menu Setting lalu memilih lokasi yang anda inginkan untuk menyimpan cache. Mengelabui Lightroom Untuk Menggunakan Smart Previews Adobe menambahkan Smart Previews pada Lightroom 5 di tahun 2013, dan membuat fitur ini menjadi favorite pengguna dengan cepat. Fitur ini mempermudah anda untuk tetap bisa bekerja bahkan ketika anda tidak tersambung dengan gambar asli. Saya mengerjakan semua pekerjaan saya di laptop. Namun, ruang penyimpanan pada laptop saya terbatas, sehingga saya menyimpan foto-foto saya dalam hard drive eksternal. Dulu, jika saya ingin tetap mengedit, saya harus membawa hard drive saya. Smart Previews adalah solusi yang tepat tanpa harus membawa drive eksternal kemana-mana; fitur ini menciptakan tempat penyimpanan file yang lebih kecil dan lebih bisa digunakan daripada foto raw. Ketika mengerjakan foto pada modul Develop, histogram menunjukkan tipe file preview mana yang dapat digunakan. Di sebelah kiri, anda akan melihat bagaimana Lightroom memiliki foto asli dan Smart Preview. Ketika kita tidak terhubung dengan foto yang asli atau melakukan trik mengubah nama, Lightroom hanya akan menampilkan Smart Preview – dan hasilnya, aplikasi ini menjadi lebih menggunakan Smart Previews untuk foto-foto saya. Lightroom menyediakan versi yang lebih kecil dari foto saya dan mempermudah saya untuk mengerjakannya; saya dapat melanjutkan proses edit bahkan ketika hard drive saya tidak terpasang. File Smart Preview berukuran cukup kecil untuk disimpan dalam laptop saya koleksi foto saya sebesar 100 gigabyte dapat dikecilkan menjadi tujuh set Smart Preview. Karena katalog dan file Smart Preview tersimpan dalam laptop saya, saya dapat mengerjakan pekerjaan saya dimanapun. Jika anda belum pernah menggunakan Smart Preview, tutorial Tuts+ ini akan membantu anda untuk memulainya. Memaksa Smart Preview Sekarang, untuk triknya ketika anda sedang bekerja dan Lightroom memiliki akses untuk file asli dan Smart Preview, Lightroom akan secara langsung memilih untuk menggunakan file foto dengan ukuran yang lebih besar. Hal ini akan menyebabkan performa yang lebih lambat. Percobaan saya sendiri menunjukkan bahwa mengedit dengan Smart Preview sebenarnya jauh lebih cepat! Untuk memaksa Lightroom untuk mengedit dengan menggunakan Smart Preview, kita butuh untuk benar-benar tidak tersambung dengan foto kita atau menggunakan trik mengubah nama untuk membuat Lightroom berpikir bahwa kita memang mngubah nama filenya. Jika anda ingin memutuskan hubungan secara fisik dengan tempat dimana anda menyimpan foto anda, hal ini sangat mudah cabut penyimpanan eksternal anda dan memaksa Lightroom untuk mengedit dari Smart Preview. Screenshot ini menujukkan bagaimana saya menggunakan trik mengubah nama untuk mempercepat alur kerja saya. Semua foto saya simpan dalam folder bernama “Image Library”. Ketika saya mengubah namanya dalam Finder menjadi nama sementara “Image Library – rename”, folder tersebut menjadi offline pada Lightroom. Perhatikan teks tidak lengkap Jika foto anda tersimpan dalam drive internal atau anda tidak ingin mencabut drive anda setiap kali, anda satu solusi untuk itu temukan folder dimana anda menyimpan foto lalu ubah namanya. Ini akan merusak sambungan dari Lightroom ke foto asli dan memaksa Lightroom untuk mengedit menggunakan Smart Preview. Ingatlah bahwa anda perlu mengubah namanya di luar Lightroom agar sambungannya rusak; mengubah nama folder dari Lightroom akan menjaga hubungan dari foto tersebut. Ketika anda telah selesai, anda hanya perlu menyambungkan kembali drive eksternal atau mengubah kembali nama folder anda ke nama sebelumnya. Foto tersebut akan kembali online pada Lightroom dan anda dapat kembali melanjutkan proses edit seperti biasa. Perubahan yang anda buat saat foto menjadi offline akan tetap tersimpan. Trik mengubah nama yang sederhana ini adalah satu cara untuk memaksa agar performa Lightroom menjadi lebih cepat. Karena Smart Preview adalah file yang berukuran kecil, performa dalam mengedit akan jauh lebih meningkat saat anda membatasi Lightroom untuk hanya menggunakan file tersebut. Menggunakan XMP Saat Dibutuhkan Satu fitur yang sering saya anjurkan adalah untuk menyalakan sidecar XMP saat anda bekerja dengan Lightroom. Jika anda belum familiar dengan file XMP, mereka bekerja sebagai backup untuk sistem katalog Lightroom. Hasil edit anda tidak hanya akan tersimpan dalam katalog namun juga dalam katalog “sidecar” yang menyimpan data hasil edit. Bukalah foto dengan file XMP pada aplikasi lainnya, dan jika file tersebut didukung, hasil edit yang sama akan muncul di aplikasi Screenshot ini menggambarkan bagaimana file XMP bekerja. Untuk setiap foto raw saya, ada satu sidecar XMP yang menyimpan data hasil edit. Saat kita mengedit, perubahan tersebut tidak akan mempengaruhi gambar asli namun sebaliknya, hasil edit tersebut akan tersimpan dalam katalog Lightroom. Ketika kita menyalakan file XMP, hasil editnya juga akan tersimpan pada file XMP individual XMP Saat Dibutuhkan Fitur untuk membuat file XMP tidak dinyalakan secara otomatis pada Lightroom, namun saya seringkali menganjurkan untuk menyalakannya. Anda dapat menyalakan pembuatan XMP otomatis dengan cara mengakses Catalog Settings, lalu pergi ke tab Metadata dan memilih Automatically write changes into XMP. Untuk selanjutnya, Lightroom akan secara otomatis membuat file sidecar yang menyimpan data hasil edit. Satu pilihannya adalah dengan cara memilih Catalog Settings > tab Metdata lalu nyalakan “Automatically write changes into XMP.” Seperti yang ada di menunya, fitur ini membuat hasil edit anda tersedia di aplikasi lainnya yang mendukung XMP standar. Namun, terus-terusan menyimpan file dalam XMP dapat merusak performa Lightroom, jadi pastikan anda mematikan kembali fitur adalah saat pilihan ini dinyalakan, Lightroom akan terus menyimpannya di file sidecar. Sangat mudah untuk melihat bahwa ini akan merusak performa Lightroom. Meskipun saya masih mempercayai penggunaan file XMP, lebih baik bagi anda untuk menyimpannya secara bertahap dan tidak menghambat kerja sistem anda dengan cara terus-terusan menyimpan dalam bentuk XMP. Untuk menyimpan file XMP saat diperlukan, pilih foto yang anda inginkan untuk diubah pada file sidecar. Anda dapat memilih semua foto dengan menggunakan pilihan pada modul Library yang bernama Grid View tekan G pada keyboard dan pilih Edit > Select All. Lalu, pilih Metadata > Save Metadata to Files untuk menyimpan editan foto anda dalam file XMP. File ini akan disimpan di folder yang sama dengan file foto, jadi anda akan mendapatkan backup dari apa yang telah anda edit. Dengan cara ini, Lightroom hanya akan menggunakan penyimpanan yang lebih sedikit daripada saat anda terus-terusan menyimpan dalam XMP files dan Lightroom hanya akan menyimpan dalam file XMP files saat anda menginginkannya. Ini adalah perubahan kecil lain yang akan membuat aplikasi terasa lebih responsif dan lebih cepat saat digunakan. 4. Mencoba Digital Negative Format DNG Format foto raw sedikit lebih rumit. Setiap kamera menggunakan format miliknya sendiri yang berbeda dari satu kamera dengan kamera lainnya; file raw dari kamera Canon anda .cr2’s berbeda dengan dengan file raw dari kamera Nikon .nef’s atau file raw Olympus .orf’s, dan lain-lain. Setiap pembuuat kamera mengembangkan formatnya tersendiri lalu semuanya tergantung apakah Adobe mendukung semua tipe file pada Camera Raw. Adobe mengembangkan format DNG untuk mempermudah penyelesaian masalah yang bisa terjadi saat tipe tidak diketahui. Tidak seperti RAW, DNG adalah format terbuka yang bisa dikerjakan dengan aplikasi yang dibuat oleh developer. Adobe juga menawarkan pengubah DNG terisah secara gratis. Banyak fotografer yang menggunakan format ini untuk menyetandarkan file Raw mereka menjadi satu Negative adalah format milik Adobe, jadi tidak heran jika percobaan saya menunjukkan bahwa file DNG menghasilkan performa Lightroom yang lebih cepat daripada format lainnya. Lightroom menampilkan preview dengan lebih cepat dan pengaturannya juga tidak banyak terhambat seperti format raw lainnya. Mencoba format DNG akan sepadan baik jika anda ingin untuk menyimpan cadangan koleksi foto anda atau jika anda sedang mencari cara meningkatkan performa Lightroom. Mengubah ke DNG Untuk mengubah sebuah foto ke DNG pada Lightroom, pergilah ke modul Library dan masuk ke pengaturan Grid View dengan menekan “G” pada keyboard anda. Setelah anda melakukannya, pilihlah foto yang ingin anda ubah ke DNG. Lalu, akses menu Library dan pilih Convert to DNG Setelah anda memilih Library > Convert to DNG dari Lightroom, ada beberapa pilihan yang dapat anda pilih untuk mengubah prosesnya. Anda perlu tetap mencentang “Only convert Raw files” agar format seperti JPEG, misalnya, tidak terubah dengan percuma. Saya merekomendasikan meninggalkan pengaturan lainnya tercentang seperti di awal pengaturan yang bisa anda lihat pada screenshot ini, terutama pilihan “Embed Fast Load Data” yang akan menolong menampilkan preview tercepat saat anda sedang mengerjakan foto. Pilihan lainnya, anda dapat mencentang “Delete originals...” untuk menghilangkan file Raw yang asli dan tidak menggandakan penggunaan ruang disk anda mengubah foto anda dari raw to DNG, pilihan awal biasanya ada pilihan yang paling baik untuk dipilih termasuk tetap mengaktifkan Embed Fast Load Data. Hal ini akan mempermudah untuk menampilkan preview foto secepat mungkin pada Lightroom. Beberapa fotografer menggunakan pengubahan DNG untuk menyetandarkan file mereka dan memastikan bahwa file tersebut bisa digunakan nanti. Beberapa fotografer lainnya menggunakan DNG untuk meningkatkan perfroma Lightroom. Dalam kedua hal tersebut, sangatlah sepadan untuk mencoba format tersebut untuk melihat apakah format tersebut dapat meningkatkan hasil yang anda dapatkan. 5. Akselerasi GPU Pengubahan performa yang terakhir sangatlah sederhana dan mudah untuk memeriksa fitur yang mungkin saja sudah anda gunakan. Dengan Lightroom 6/CC, aplikasi ini dipercepat oleh GPU. Artinya, jika komputer yang anda gunakan memiliki GPU atau kartu grafik, Lightroom dapat melakukan beberapa pengerjaan foto dalam modul Develop dengan cara memindahkan pengerjaan tersebut pada GPU anda. Nyalakan akselerasi GPU pada Lightroom dengan cara mengakses pengaturan Lightroom Preferences > tab Performance dan memastikan bahwa aplikasi tersebut menggunakan Graphic Processor jika bahwa anda telah menyalakan akselerasi GPU dengan cara mengakses Lightroom Preferences dan memilih tab Performance. Pastikan bawah kotak tersebut telah dicentang untuk mengaktifkan akselerasi GPU jika anda memiliki bagian hardware yang mendukung fitur tersebut. Selesai! Menurut catatan pengembang, saat ini Lightroom akan meningkatkan performa pada modul Develop ketika akselerasi GPU diaktifkan pada slider tertentu. Jika anda memiliki bagian hardware yang mendukungnya, sangatlah mudah untuk mengaktifkan, atau jika tidak, mempertimbangkan hal ini saat anda memilih hardware selanjutnya. Ringkasan Saya melihat optimisasi Lightroom sebagai langkah penting yang mempercepat setiap bagian dari alur kerja saya. Jika setiap langkah ini menghemat beberapa menit selama proses mengedit, saya yakin waktu yang telah saya hemat lebih banyak lagi. Untuk tetap belajar tentang optimisasi performa dalam Lightroom, berikut ini adalah beberapa sumber bagus lainnya mengenai topik ini Daniel Sone menawarkan 3 Cara Untuk Menghindari Lambatnya "Loading..." pada Lightroom. Baca lebih banyak lagi tentang Smart Preview dengan artikel tahun 2014 yang saya tulis tentang bagaimana membuatnya dan menambahkannya pada katalog anda Adobe menawarkan halaman resmi tentang bagaimana meningkatkan performa dengan tips yang mirip dengan milik saya, dan juga saran alternatif lainnya Yang terakhir, jika anda mencari cara lain untuk mengerjakan editan foto dengan cepat dari sebuah foto dengan trik yang dapat dipilih dengan cepat, tutorial ini memiliki tips yang bagus tentang Auto Advance ketika memilih dan menilai foto Ikutilangkah-langkah berikut: 2. pada properti item, pilih grid (raster-raster) lalu pencet tombol tambah. 4. pilih CRS EPSG:4326 agar Anda bisa memasukkan angka latitude/longitude atau lintang/bujur scroll kebawah. 6. pilih interval 0,1 karena kita ingin dibuatkan garis setiap nol koma satu derajat. 7.

Pendahuluan Berbicara tentang kamera, Nikon adalah salah satu merek terbaik di pasaran. Nikon memiliki kualitas gambar yang sangat baik dan banyak fitur yang dapat membantu Anda mengambil gambar yang lebih baik. Salah satu fitur yang ada pada kamera Nikon adalah grid. Grid pada kamera Nikon dapat membantu Anda untuk mengambil gambar dengan komposisi yang lebih baik. Pada artikel ini, kami akan memberikan tips tentang cara memunculkan grid pada kamera Nikon. Cara Memunculkan Grid pada Layar LCD Grid pada kamera Nikon dapat ditemukan pada layar LCD. Berikut adalah cara memunculkan grid pada layar LCD1. Hidupkan kamera Nikon Tekan tombol “Menu” di bagian belakang Cari menu “Display Setting” dan pilih “Grid Display”.4. Anda dapat memilih antara “Rule of Thirds Grid” atau “Square Grid” sesuai dengan kebutuhan Setelah memilih, tekan “OK” untuk menyimpan Sekarang, grid akan muncul pada layar LCD ketika Anda mengambil gambar. Cara Memunculkan Grid pada Viewfinder Jika Anda lebih memilih menggunakan viewfinder, Anda juga dapat memunculkan grid pada viewfinder. Berikut adalah cara memunculkan grid pada viewfinder1. Hidupkan kamera Nikon Tekan tombol “Menu” di bagian belakang Cari menu “Custom Setting Menu” dan pilih “Viewfinder Grid Display”.4. Anda dapat memilih antara “Rule of Thirds Grid” atau “Square Grid” sesuai dengan kebutuhan Tekan “OK” untuk menyimpan Sekarang, grid akan muncul pada viewfinder ketika Anda mengambil gambar. Kesimpulan Menggunakan grid pada kamera Nikon dapat membantu Anda untuk mengambil gambar dengan komposisi yang lebih baik. Dengan memunculkan grid pada layar LCD atau viewfinder, Anda dapat dengan mudah menentukan letak objek dalam gambar dan mengambil gambar yang lebih simetris. Selain itu, grid juga dapat membantu Anda untuk menghindari gambar yang terlalu condong atau terlalu cenderung. Jadi, jika Anda menggunakan kamera Nikon, jangan ragu untuk mencoba fitur grid ini dan lihatlah perbedaannya pada hasil gambar Anda. Post Views 14

CaraMemunculkan Guides Pada Adobe Photoshop . Untuk bisa menggunakan Smart Guide Sobat bisa melakukan langkah sebagai berikut. Cara memunculkan garis bantu di photoshop. Jawabannya yaitu dengan menggunakan garis tepi atau garis bantu text boundaries bawaaan dari microsoft ikuti langkah di bawah untuk memunculkan garis tepi atau garis bantu
Apa Itu Gridlines ?Kali ini akan membahas mengenai Gridlines yang ada di kamera. Gridlines atau Grid Kamera adalah garis bantu pada kamera berupa garis vertikal dan horizontal yang umumnya membentuk 9 kotak. Garis bantu ini hanya sebagai panduan bagi fotografer untuk menentukan posisi objek dan garis ini tidak akan muncul pada hasil akhir Apa Garis ini ?Untuk menghasilkan gambar foto dengan baik perlu diperhatikan penempatan objek yang tepat, tanpa garis bantu objek bisa jadi terlalu mepet ke pinggir sehingga hasil tidak maksimal. Umumnya dalam dunia fotografi penempatan objek utama atau biasa disebut dengan Point of Interest POI terbagi menjadi 2 yaitu,Dead Center Gridlines Dead Center GridlinesDead Center atau biasa disingkat DC adalah penempatan objek utama di bidang tengah kotak dari kamera dan ini sering kita lakukan ketika memotret. Sehingga objek persis berada di tengah gambar foto. Penempatan di DC ini terkadang juga membuat foto menjadi agak monoton dan kaku, karena seringkali objek pendukung menjadi tidak of ThirdRule of ThirdAgar gambar foto tidak terlihat monoton dan kaku maka objek utama dapat diletakkan agak kepinggir dari bidang kotak garis bantu. Nah, penempatan yang seperti agak kepinggir ini biasa disebut dengan Rule of Thirds atau ROT, yaitu meletakkan objek utama pada titik pertemuan bidang kotak bagian luar garis bantu. Peletakan objek di ROT ini akan membuat objek pendukung lainnya masuk dalam gambar foto sehingga menjadi lebih menarik. Lebih lanjut mengenai Rule of Thirds, bisa Anda baca disiniBagaimana Cara Memunculkannya ?Untuk memunculkan garis bantu ini masing-masing kamera smartphone memiliki pengaturan yang berbeda-beda. Umumnya untuk smartphone berbasis Android, pengaturan untuk gridlines biasanya terletak langsung di aplikasi kamera sedangkan untuk smartphone berbasis IOS atau iPhone umumnya pengaturan gridlines terletak di General Wajib Diaktifkan ?Kecuali jika hanya ingin memotret asal-asalan, garis bantu di kamera ini tidak perlu diaktifkan, namun alangkah sayangnya jika kamera yang kita miliki tidak dioptimalkan untuk menghasilkan gambar foto yang tidak kalah dengan kamera profesional. Agar mengoptimalkan penempatan objek foto agar terkesan dinamis dan tidak kaku, gridlines wajib diaktifkan bagi kalian yang ingin menjadi fotografer more articles
Diantaranya adalah melakukan beberapa hal untuk mempercepat serta mempermudah kinerja komputer. Misalnya, mengatur agar komputer bisa restart lebih cepat, atau memunculkan menu tersembunyi, menggunakan shortcut untuk akses lebih cepat dan lain sebagainya. Grid atau Kisi adalah salah satu fitur kamera yang berfungsi untuk menampilkan garis yang membentuk pola kotak pada layar kamera, bagi fotografer profesional fitur Grid sendiri sangat berguna untuk membantu dalam mensejajarkan objek, membandingkan, memperkirakan atau menyesuaikan objek yang akan di foto. Fitur Grid ini juga terdapat pada iPhone, mungkin pengaturan bawaan kamera iPhone tidak menyalakan fitur ini secara otomatis, nah pada postingan kali ini saya akan memberikan cara mengaktifkan fitur Grid pada iPhone, caranya mudah langsung saja ikuti langkahnya berikut ini 1 Buka aplikasi Pengaturan 2 Geser / Seret ke bawah dan cari menu Camera / Kamera 3 Sekarang nyalakan / tap pada menu Grid 4 Sekarang silahkan buka aplikasi Kamera kalian dan lihat hasilnya Bagaimana sangat mudah bukan? sekarang dengan fitur Grid pada layar kamera iPhone, kalian dapat mengambil gambar secara terukur, seimbang dan tidak miring, semua dapat di sesesuai dengan objek yang akan di foto. Tambahan Dalam menu Pengaturan kamera tersebut kalian juga akan menemui berbagai macam menu tambahan seperti Pindai Kode QR yang berfungsi untuk mendeteksi gambar QR secara otomatis, mengatur kualitas resolusi dan framerate kamera video, video Slo-mo slow-motion dan masih banyak lagi. Baik sekian dulu informasi singkat yang dapat saya berikan, apabila ada yang ingin di tanyakan atau sampaikan, silahkan tinggalkan pada kolom komentar di bawah, Terima Kasih! . 28 177 37 86 409 412 28 224

cara memunculkan grid pada kamera nikon